Thursday, September 27, 2018

KISAH SUKSES MAHASISWA

Kunci sukses mahasiswa Malang bisnis Thai Tea hingga beromzet Rp 65 juta per bulan


     


      Tiga mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muammadiyah Malang (UMM) sukses mengembangkan bisnis minuman Thai Tea dengan merek Kaw Kaw di Malang. Bisnis tersebut kini mampu meraup omzet hingga puluhan juta Rupiah per bulan.

      Ketiga mahasiswa itu adalah Ade Damar Kusuma, Galang Yudhamara, dan M Andik Ikhsan Setiawan. Ketiganya tidak hanya sukses di bangku perkuliahan tetapi juga berhasil dalam dunia bisnis. "Untuk merengkuh hasil dalam bisnis yang kami geluti ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Kami pernah mencoba bisnis minuman jus buah, namun mengalami kegagalan karena faktor perubahan musim yang tidak terprediksi, usaha kami rugi bahkan belum sempat berkembang," kata Ade Damar Kusuma seperti dikutip dari Antara di Malang, Jawa Timur, Selasa (25/9).

      Dia menerangkan, tahun lalu, dia dan kedua rekannya mencoba jus buah namun mengalami kegagalan. Sebab, saat musim penghujan, buah-buahan cepat busuk. Ketiganya tidak patah arang meski mengalami kegagalan. Selanjutnya ketiga mahasiswa ini pun mencari peruntungan dengan menjajal jenis minuman yang berbeda. 

      Melihat tren yang sedang berkembang adalah Thai Tea, ketiganya lalu mencoba untuk membuat racikan yang khas. Kurang lebih selama satu bulan, Andik melakukan riset pada bahan-bahan yang digunakan. Ade mengaku tidak jarang mereka gagal menemukan resep, bahkan terjadi hingga berulang kali. Tidak patah arang, setelah kurang lebih sebulan mencari komposisi yang pas, ketiganya lalu sepakat untuk membuka kios Kaw Kaw Thai Tea.

       "Waktu itu masih 'hits' Thai Tea. Kami juga lihat bahan bakunya tidak cepat busuk. Selain itu, juga belum banyak yang menjual di jalanan. Thai Tea kebanyakan di mal. Makanya kami coba jual di tempat-tempat strategis di jalanan," tuturnya. Telaten terus mengembangkan usahanya, minuman yang dibandrol dengan harga berkisar Rp 10.000-Rp 12.000 per cup itu, saat ini telah memiliki 30 cabang, 10 diantaranya milik sendiri dan 20 lainnya dikelola pihak lain melalui sistem waralaba. Puluhan cabang tersebut tersebar di berbagai kota seperti Malang, Ngawi dan Probolinggo.

      Tidak tanggung-tanggung, minuman yang menyediakan empat varian rasa, yakni original, original Milo, green tea, dan green Milo, ini setiap bulannya mampu mengumpulkan omzet hingga Rp 65 juta. "Keunggulan bisnis kami terletak pada produk yang lebih kental, hadir dengan harga mahasiswa dan dijual di jalanan," ujarnya.


No comments:

Post a Comment